2018-03-22

Nak, Dengan Apa Kau akan Menjawab Panggilan Ibu Pertiwi..

Tags


TAK DIPUNGKIRI, edukasi memegang peranan yang sangat penting dalam kemajuan sebuah bangsa. Hal ini telah dibuktikan oleh sejarah negeri ini dengan banyaknya anak bangsa yang direkrut ke negeri tetangga.

Bahkan tak jarang di masa itu, mereka adalah orang-orang multi talenta. Seperti H Agus Salim yang menguasai banyak bahasa, di antaranya : Indonesia, Arab, Belanda, Inggris, Turki, Perancis, Jepang dan Jerman.

Tokoh lain? Sebut saja Habibie, menjadi anak bangsa pertama yang mendapatkan kehormatan istimewa dari pemerintah Jerman atas ilmunya dan tentu saja patennya di dunia kedirgantaraan.

Semua karena pendidikan. Bukan karena keturunan, apalagi jalur ‘darah biru’ atau lewat pintu belakang. Ada perjuangan di situ untuk mengangkat harkat dan martabat. Mulanya secara individu, lalu berkembang menjadi perjuangan untuk kehormatan bangsanya di mata dunia.

Bagaimana dengan kini?

Bolehlah jika kita menyimak anekdot miris tentang kualitas pendidikan yang pernah dilontarkan oleh komedian Cak Lontong. Ceritanya, orang Malaysia pernah mengejek dan bertanya kepada dirinya. “Cak, dulu kami mengimpor guru dari Indonesia. Tapi lihatlah, kini kami mengimpor babu..”.


Cak Lontong jelas sewot, namun dia tak mau kalah. “Eh, kamu salah. Bukan kualitas pendidikan kami yang turun, tapi selera kalian saja yang turun. Dari Guru, sekarang hobinya kok Babu..”, cetus Cak Lontong.

Silakan tertawa.

Bisa jadi anekdot tersebut hanya karangan Cak Lontong semata. Namun ada nilai yang dapat kita garisbawahi. Jika kita tidak berupaya serius dalam menangangi masalah pendidikan, maka lambat laun negara kita hanya akan dikenal sebagai eksportir TKI saja.

Bicara tentang pendidikan, tak salah jika saat ini menjadi alat penting untuk meningkatkan kemampuan diri secara individu. Persaingan semakin ketat. Untuk sekedar menonjolkan diri saja rasanya amat sulit, jika tidak didukung dengan skill kompetensi yang dimiliki. Apalagi sampai bisa memenangkan kompetisi.

Pemerintah melalui Nawacita terus mengupayakan dan memfasilitasi wajib belajar hingga 12 tahun. Maka kewajiban kita sebagai orangtua dan mereka yang peduli dengan pendidikan anak-anak bangsa, untuk memberikan bekal life skill dan kompetensi tambahan dalam menghadapi masa yang akan datang.

Apalagi, saat ini, ekonomi kreatif mendapatkan kesempatan emas untuk dikembangkan. Tidak hanya di tingkat nasional saja, di luar negeri pun ekonomi kreatif telah berkelindan sempurna dengan teknologi sehingga banyak menghasilkan startup-startup keren dan menciptakan banyak manfaat bagi kehidupan yang lebih baik.

Ibu Pertiwi memanggilmu Nak..


Jika saat ini, Ibu Pertiwi memanggil anak-anak kita. Siapkah mereka akan memenuhi penggilan tersebut? Tentu, panggilan tersebut bukanlah sekedar panggilan. Melainkan panggilan untuk sebuah kemajuan, lompatan besar dan menjadi prajurit bagi bangsa agar tertegakkan kewibawaan bangsa di tengah pergaulan bangsa-bangsa.

Mana mungkin bisa menjawab panggilan, saat setiap hari mereka telah lelah dalam menghadapi hari-hari, detik demi detik yang lenyap dalam kepenatan akan macetnya ibukota.

Bagaimana tidak, di saat mereka telah dipersiapkan untuk menerima asupan pendidikan – baik formal maupun informal, mereka harus dihadapkan dengan tantangan yang tidak sederhana.

Ya, rata-rata anak sekarang diberikan kesempatan untuk mendapatkan pelajaran tambahan melalui les mata pelajaran dan kursus keterampilan.

Dikutip dari educenter, bahwasanya dari hasil studi yang dilakukan pihaknya, rata-rata seorang anak atau murid Sekolah Dasar (SD) mengambil 2 hingga 3 kursus setiap harinya. Disebutkan dalam tulisan tersebut, kursus yang mereka ambil di antaranya : bahasa Inggris, bahasa Mandarin, musik, matematika, menggambar, ballet dan berenang.

Sementara untuk murid Sekolah Menengah Pertama (SMP) rata-rata mengambil 1 hingga 2 kursus setiap harinya mulai dari bahasa Inggris, bahasa Mandarin, matematika, fisika hingga kursus musik.

Sedangkan untuk murid SMA rata-rata mereka mengambil 1 hingga 2 kursus setiap harinya. Yakni matematika, fisika, kimia, bahasa Inggris, dan bahasa Mandarin.

Apa artinya? Mereka akan tua di jalan!

Nggak, saya nggak bercanda. Maksudnya, dari sekian waktu produktif mereka, lebih banyak akan dihabiskan di jalan. Utamanya untuk berpindah dari satu tempat kursus ke tempat kursus yang lain.

Ilustrasinya seperti  ini:

Ilustrasi educenter.id dan hellosehat

O, My God!

Jika cerita dalam ilustrasi di atas terus dilanjutkan, akan terasa miris. Begitu tiba di rumah pukul 19.30. Masih ada PR Matematika yang harus diselesaikan. Dengan bergegas, ia segera mandi cibang-cibung, lalu makan malam tanpa sempat menonton televisi.

Setelah itu, segera diraih buku dan pensil. Dengan sisa ‘batre’ tubuh yang tinggal 10 persen dan kekuatan mata yang tinggal 5 watt, ia kerjakan PR.

Jam 21.30, mamanya masuk ke kamar dan Si Boy sudah mendengkur halus berbantalkan lengan, masih di atas meja belajar.

Mamanya galau...
Haruskah seperti ini setiap harinya

Nak, jika Ibu Pertiwi memanggil nantinya, dengan apa kau akan memenuhinya?


One Stop Education of Excellence

Mama Boy mewakili mama-mama dan orangtua lain, yang peduli dengan pendidikan dan masa depan anaknya. Benarkah, kondisi ini menjadi sesuatu yang tak terelakkan? Jika demikian maka sungguh kasihan anak-anak zaman now.

Gedung futuristik EduCenter, berlantai sembilan yang mengusung konsep mal pendidikan.

Untunglah, ada #educenter yang memperkenalkan ide revolusioner dengan loncatan futuristik. Iya, Educenter memperkenalkan konsep one stop education of excellence.

Yakni, konsep bagaimana menyatukan tempat kursus favorit dalam satu tempat dan satu atap. Tempat kursus mata pelajaran maupun keterampilan life skill.


Saya pribadi saja, sangat terkesan dengan ide adiluhung educenter ini. Bagaimana tidak, dengan mengumpulkan banyak tempat kursus dalam satu tempat, maka banyak manfaat yang akan diperoleh. Apalagi jika dikaitkan dengan kondisi jalanan di Jakarta yang sudah super-duper macet ini.

Dalam konsep Edu Center ini, selain mengumpulkan tempat kursus ternama dalam satu tempat, juga pihaknya menghadirkan suasana belajar yang sangat nyaman dan manusiawi bagi para siswanya.

Bagaimana tidak, selain menyediakan tempat kursus, Edu Center yang beralamat di BSD City ini, juga menawarkan konsep mall. Lengkap dengan restoran, food court, taman bermain anak dan lainnya. Sehingga, baik siswanya maupun orangtua bisa nyaman berada di dalamnya.

Dengan demikian, apa yang dirasakan Mama Boy - mewakili kegalauan orangtua lainnya menjadi terselesaikan.

Solusi Educenter

Dengan konsep seperti ini, melanjutkan ilustrasi sebelumnya, Si Boy dapat dikursuskan di satu tempat saja. Dan waktu penjemputan hanya saat pergi dan saat pulang. Sehingga waktu bagi Boy, ketika pulang ke rumah masih bisa melakukan banyak aktivitas, utamanya family time. Bercengkerama melepas penat dan mengakrabkan diri dengan anggota keluarga lainnya.

Kesimpulannya, dengan terobosan cemerlang ini, maka paling tidak, ada empat manfaat yang bisa diambil. Yakni :

  1. Waktu anak tidak akan terbuang percuma di jalan. Mereka menjadi lebih efektif dan mempunyai kesempatan untuk bergaul dengan teman-temannya. 
  2. Dengan efektifnya waktu, maka mereka masih bisa beristirahat sebentar dan ini akan meningkatkan fokus mereka dalam menyerap ilmu dan mempraktekkan keterampilan.
  3. Bagi orangtua, kehadiran Edu Center ini sangat membantu dalam meningkatkan efektivitas biaya dan waktu.
  4. Orangtua juga menjadi lebih nyaman mengawasi anak-anaknya jika kursus di satu tempat. Mereka juga tidak harus tertekan dan berasa diburu waktu dengan horor kemacetan di jalan.

Aneka Kursus yang Ada di Educenter

Nah, setelah kita dikenalkan dengan konsepnya yang sangat brilian, tentu timbul pertanyaan. Kursus apa sajakah yang ada di Educenter? Hoho, lengkap dan banyak! Dan tentu saja, seiring dengan tingkat pengenalannya ke umum, akan semakin banyak pihak yang akan bekerjasama dengan Educenter.

Kursus senam yang ada di  educenter
Setidaknya ada 12 kategori yang saat ini dirintis oleh Edu Center, yakni Art/Drawing, Cooking, MIPA, Balet & Dancing, Pre School, Bahasa Inggris, Sempoa & Calistung, Bahasa Mandarin, Akademi Penerbangan, University Preparation, College dan Musik. 

Sangat menarik bukan? Dengan idenya yang cemerlang, Edu Center memberikan solusi cerdas dengan menghadirkan pusat edukasi yang berkonsep mal. Sehingga dengan nuansa yang menyenangkan, akan didapatkan pengalaman belajar yang sempurna. Untuk informasi selengkapnya bisa mengunjungi website resminya di educenter.id email: info@educenter.id (*)

Makasih ya udah mampir ke blog Pakde. Besok-besok dateng lagi..
Monggo diisi feedback komennya di bawah ini
EmoticonEmoticon